+ : ” Pak Arief, benarkah plafon pada nesting room sebaiknya dilapis dengan alumunium?”
– : ” Ya betul.”
+ : ” Apa manfaatnya?”
– : ” Untuk menahan kelembapan dari bawah. Udara yang lembab tertahan di langit-langit plafon sehingga kondisi kelembapan di sekitar papan sirip stabil. Dengan dipasang lapisan alumunium tersebut, maka burung walet yang tidur di papan sirip merasakan kesejukan. Dengan kondisi yang nyaman maka burung walet akan betah tinggal di dalamnya.”
+ : ” Apakah dengan lapisan alumunium tersebut juga berpengaruh pada kualitas sarang?”
– : ” Tentu saja. Karena kelembapan disekitar sirip sesuai, maka saat induk walet membangun sarang, liurnya tidak cepat kering. Hal itu membuat induk bisa membentuk sarang menjadi bagus. Daging sarang juga tebal.”
+ : ” Bagaimana jika dak plafonnya dari cor semen, apakah masih perlu dilapis dengan alumunium?”
– : ” Tidak perlu. Sebab dak tersebut sudah mampu menahan kelembapan.”
+ : ” Jika plafon dari papan atau kalsibot ?”
– : ” Nah itu perlu dilapis dengan alumunium. Sebab dak papan atau kalsibot akan menyerap kelembapan. Jika tidak dilapis maka kelembapan di sekitar papan sirip berkurang. Oleh karena itu perlu tambahan lapisan alumunium.”
+ : ” Apakah nanti tidak berkarat?”
– : ” Kalau menggunakan alumunium tidak akan berkarat. Namun jika lapisan menggunakan bahan seng, bisa berkarat.”
+ : ” Berapa tebal lembaran alumunium?”
– : ” Cukup ukuran 0.5 ml.”
+ : ” Karena RBW sudah selesai dibangun sedangkan dak plafon dari papan, maka saya bermaksud memasang lapisan alumunium, bagaimana cara pemasanganya?”
– : ” Lembaran alumunium dipotong sesuai ukuran. Kemudian ditempelkan/ dipasang dengan cara dipaku diantara papan sirip. “
(Berkaitan dengan kualitas sarang, salah satu member di Palembang mengirim poto sarang yang warnanya abu-abu)
+ : ” Pak Arief kenapa warna sarang walet ini tidak putih, melainkan warnanya abu-abu?”
– : ” Dak plafonya dari papan atau kalsibot?”
+ : ” Dari kalsibot.”
– : ” Kondisi dak tersebut kering atau basah?”
+ : ” Basah pak.”
– : ” Nah itu penyakitnya. Dak yang basah dan kotor bisa menyebabkan sarang walet berwarna kotor atau abu-abu. Sebabnya karena terkontaminasi oleh plafon yang basah-kotor. Perlu dicatat, bahwa air liur walet pada awal keluar dari paruh burung dalam kondisi cair dan kental. Nah, kondisi plafon yang basah-kotor akan cepat menular mempengaruhi warna sarang.”
+ : ” Solusinya bagaimana pak?”
– : ” Dibawah kalsibot yang basah tadi, coba dilapis dengan potongan alumunium. Dengan cara itu maka warna sarang walet akan putih bersih karena tidak terkontaminasi oleh dak plafon yang basah-kotor.”