Burung walet juga mau bersarang di kertas. Tak ada rotan akarpun jadi. Ini cara cerdas agar walet mudah hinggap dan cepat bertelur. Sarang kertas sudah dipakai banyak peternak burung walet terutama di Jawa Barat. Ini berkat kreatifitas Kang Abeng. Kemudian cara ini dipublikasikan dalam bentuk buku agar bermanfaat lebih luas. Jadi amal saleh.
Caranya simpel. Kertas dipotong sesuai ukuran. Kemudian dilipat dan dibentuk cekung menyerupai sarang. Sangat mudah. Kemudian sarang kertas ditempel di papan sirip. Cukup dengan steples, jika itu kayu lunak semacam albasia. Atau menggunakan paku kecil jika papan dari kayu keras semacam kayu jati.
Meski terbuat dari kertas, namun burung walet mengucapkan terimakasih karena sudah dibantu mudah hinggap.
Sebab peternak walet di Jawa kebanyakan menggunakan kayu jati. Alasanya agar awet. Juga tidak cepat lapuk serta tahan dari serbuan rayap.
Dengan adanya sarang kertas itu, terutama burung walet muda akan mudah hinggap di papan sirip tersebut, tidak di papan jati yang keras.
Cara membuatnya mudah. Gunakan kertas karton yang agak tebal. Jadi mudah dibentuk mirip sarang. Jika menggunakan kertas tipis, sulit dibentuk cekung. Kertas tipis juga resiko sobek kena kuku kaki burung walet. Ukuran besar kecilnya sarang kertas ini bisa diatur sesuai kebutuhan.
Mungkin perlu dipraktekan beberapa kali hingga bisa membuat bentuk sarang kertas yang bagus. Namun bagi burung walet, bentuk sarang bagus atau jelek tidak masalah. Sama saja. Yang penting bisa berfungsi sebagai media bersarang.
Dengan adanya sarang palsu di papan sirip, entah itu terbuat dari plastik, atau kertas, yang pasti bisa membantu burung walet untuk berkembang biak.
Yaitu ketika mulai masuk masa produksi, burung walet akan melapis sarang kertas itu dengan air liur (saliva).
Adakalanya liur walet tampak tebal melingkar di bibir sarang kertas. Namun adakalanya cuma sedikit. Itu tergantung dari umur dan kemampuan produksi liur. Selain itu juga tergantung faktor musim dan ketersediaan pakan.
Apabila musim penghujan, burung walet akan mengeluarkan air liur cukup banyak. Itu disebabkan selain kondisi udara lingkungan rata-rata sangat lembab, juga karena faktor makanan berupa serangga kecil tersedia melimpah.
Setelah melapis sarang kertas dengan liur, tak lama burung walet bertelur, mengeram dan memelihara anaknya hingga anak bisa terbang.
Sarang palsu sifatnya hanya sebagai alat bantu sementara. Yaitu membantu walet muda yang mulai masuk masa berbiak.
Dengan dipasang sarang palsu di papan sirip, burung walet tidak harus membuat sarang utuh. Tidak harus mengeluarkan banyak air liur. Sarang palsu siap digunakan menampung telur.
Sarang palsu juga berguna sebagai tempat darurat bagi burung walet yang kabur dari gedung asalnya karena stres berat. Burung pendatang baru itu akan menempati sarang palsu untuk meletakan telurnya. Sebab di gedung asal, sarangnya mendadak hilang. Pemilik gedung tega melakukan panen sarang secara rampasan.