Mengapa bermasalah? Karena jika papan sirip ini berjamur, maka walet kurang menyukainya. Papan sirip yang berjamur, maka permukaan papan tersebut akan licin, dan ini akan menyulitkan bagi walet untuk bertengger. Selain itu, bau papan yang berjamur kurang disukai oleh walet. Pada papan sirip yang jamurnya sudah parah, maka walet akan kesulitan membikin sarang di papan tersebut.
Akibat bak air bocor, kemudian rembesan airnya mengenai papan sirip di lantai bawahnya, juga pelan tapi pasti akan menimbulkan problem tersendiri. Gedung walet Pak Beny di Winangun-Manado, sebagian papan siripnya berjamur. Setelah saya periksa, ternyata papan sirip nya terkena rembesan air dari bak air di lantai atasnya yang bocor. Jika rembesan air itu tidak segera ditanggulangi maka lambat laun akan menimbulkan problem munculnya jamur di papan sirip tersebut.
Jika papan sirip terkena jamur, apa yang harus dilakukan? Sebab munculnya jamur di papan sirip memang bikin pusing kepala pemilik gedung. Di satu sisi walet lebih menyukai kondisi gedung yang berkelembapan tinggi. Di sisi yang lain, papan siripnya (terutama yang menggunakan papan sirip dari jenis kayu lunak), akan mudah terkena jamur.
Umumnya sebuah gedung walet memiliki kelembapan tinggi terutama pada lantai dasarnya. Ini di sebabkan, antara lain
Dinding lantai dasar lebih tebal dibanding dinding di lantai 2 dan seterusnya. Tujuan mempertebal dinding yaitu untuk keamanan fisik gedung dari ulah pembobol sarang walet. Namun dengan dinding yang tebal, kondisi dalam gedung akan lebih dingin. Kenapa? Karena dinding tersebut mengandung air sebagai akibat daya kapiler air dalam tanah. Dinding jadi dingin. Jika telapak tangan kita tempelkan di dinding, jadi basah. Maka wajar jika lantai dasar kondisinya pasti lebih lembab.
Pada lantai dasar, ventilasi udara lebih sedikit dibanding ventilasi di lantai atasnya. Bahkan malah tanpa ventilasi. Ini juga sebagai antisipasi keamanan, dari ulah tangan jahil yang bisa saja memasukkan sesuatu benda yang sangat berbau misalnya bangkai tikus, atau bahkan tikus hidup melalui lubang ventilasi tersebut, dengan tujuannya agar waletnya kacau lalu kabur. Maka sebagai antisipasi, di lantai dasar tidak dibikin ventilasi udara, akibatnya kelembapannya sangat tinggi. Agar lantai dasar kelembapannya bisa agak turun, maka dibuatkan lubang ventilasi udara. Sedangkan untuk menanggulangi ulah jahil orang, bagian luar dan dalam ventilasi (misalnya paralon), di tutup dop berlubang. Dengan cara itu, udara bisa keluar masuk sedangkan benda asing tidak bisa masuk ke dalam gedung.
Lantai dasar yang lembab karena, umumnya diisi air. Ini dilakukan selain karena tidak ada resiko bocor, juga agar kondisi gedung lembab. Walet tentu akan sangat suka karena dengan kelembapan tinggi, walet mudah untuk mengeluarkan air liurnya. Tapi, jika volume airnya terlalu berlebihan, akibatnya tingkat kelembapannya pasti akan lebih tinggi lagi. Jarum pada alat hegrothermometer sampai mentok. Kelembapan bisa mencapai diatas 100 %. Ini seperti antara lain gedung walet milik Pak Tatang, di Sumber Rejo-Balikpapan. Seluruh ruangan lantai bawah gedung itu digenangi air setinggi 20 cm, diatas mata kaki saya. Saya berjalan pelan-pelan karena selain licin, juga agar suara langkah kaki di air tidak menimbulkan bunyi terlalu keras, bisa bikin walet kaget. Memang dengan kondisi kelembapan sangat tinggi walet sangat suka. Ini terbukti walet banyak bersarang di lantai bawah. Tapi, apa akibat negatifnya? Banyak papan sirip yang berjamur.
Apa yang dilakukan jika papan sirip anda berjamur?
- Bersihkan jamur dari permukaan papan dengan menggunakan lap kain. Lantas sikatlah (dengan sikat kawat). Setelah bersih, kemudian lap dengan kain yang sudah diberi alkohol. Alkohol ini akan meresap ke dalam papan, dan membunuh akar jamur. Pakailah alkohol dengan kadar 70 %. Halim di Sampit menggunakan Hydrogen peroxide yaitu alcohol untuk membersihkan luka. Dia membeli obat itu di apotik. Cara pemakaiannya, sambil papan sirip dibersihkan jamurnya, obat yang berisi alkohol 80 % ini disemprotkan sedikit di papan sirip itu. Lalu akan muncul busa. Dengan munculnya busa, obat itu sedang bereaksi membunuh “kuman” di papan sirip. Biarkan beberapa saat, busa akan hilang sendiri. Alkohol akan membunuh jamur. Ulangi 1 minggu lagi agar jamur itu betul-betul mati. Yang harus anda perhatikan, jika populasi walet di gedung itu sudah lumayan banyak, pemakaian alkohol jangan terlalu banyak. Lakukan sedikit saja dan secara bertahap. Ini agar bau nya tidak terlalu menyengat, yang bisa mempengaruhi kenyamanan walet.
- Agar sirkulasi udara bisa lebih aktif, gunakan ex-house fan. Pilihlah ruangan gedung yang paling lembab, pasanglah ex-house fan di tempat itu. Dengan cara ini tentu akan sangat membantu menurunkan tingkat kelembapan yang tinggi. Jagalah kondisi dalam gedung agar tidak terlalu lembab.
- Jika jamur di papan sirip itu sudah sangat parah, tidak ada jalan lain, kecuali mengganti dengan papan sirip yang baru. Jika papan sirip yang terkena jamur itu cukup banyak, maka gantilah secara bertahap. Sebagian orang melapis papan sirip yang berjamur tadi, dengan alumunium/ ram kawat parabola. JIka anda mengganti papan yang berjamur tadi dengan papan sirip yang baru, itu akan lebih baik.