Keluhan tentang gangguan burung hantu yang masuk ke dalam gedung walet, sampai hari ini selalu muncul di email dan sms HP saya.. Ini memang menjadi problem serius dalam budidaya burung walet. Keberadaan burung hantu bagi petani memang sangat membantu mengurangi predator seperti tikus yang merusak tanaman padi. Agar panen padi sukses, maka populasi burung hantu memang dikembangkan oleh Dinas Pertanian di setiap pemerintah daerah. Harga sepasang burung hantu sekitar Rp 500.000.
Namun bagi peternak burung walet, ini sangat merugikan. Sebab burung hantu akan tinggal dan berkembang biak di gedung gedung walet, terutama gedung walet yang berdiri di sekitar areal persawahan. Burung pemangsa daging ini cari makan malam hari dan tidur di siang di gedung walet. Jika burung hantu ada di dalam gedung, maka sudah bisa dipastikan sangat menakutkan bagi populasi walet yang sudah tinggal di dalamnya. Karena adanya burung hantu, populasi walet dalam gedung itu jadi menurun. Peternak walet menangis gara gara usahanya di ganggu burung hantu.
Kalau tulisan ini dibaca orang pemda, maka saya sebagai pemilik beberapa gedung walet dan juga sebagai konsultan, akan bilang begini : “ Hai Pak Kepala Dinas Pertanian, Bapak harus pikirkan dan membangunkan rumah burung hantu juga dong, jangan hanya mengembangkan populasi burung hantu aja. Tuh, lihat burung hantu yang bapak kembangkan, tanpa ijin masuk ke gedung walet saya, dan berkembang biak di dalam gedung. Itu sangat merugikan usaha kami Pak. Jika bapak tidak membikinkan rumah bagi burung predator itu, ya maaf pak, kalau kami terpaksa membantainya… Kepada para petani kami juga minta maaf, kita sama sama cari makan..”
LMB segi lima
Bagi gedung walet yang baru selesai dibangun, selalu saya sarankan untuk membikin cara antisipasi “menghindari” masuknya burung hantu, yaitu dgn teknik membikin lubang masuk burung (LMB) dengan bentuk segi lima. Dengan bentuk ini, memang cukup efektif menghindari burung hantu yg bertengger di bibir LMB, karena posisi yg menyulitkan untuk bertengger. Perlu diketahui, sebelum burung hantu memutuskan masuk gedung walet dan selanjutnya untuk tinggal di dalamnya, burung ini akan melakukan survey keamanan dulu. Maka, ia tidak akan berani serta merta langsung masuk gedung walet. Burung ini akan bertengger di bibir LMB dulu, dengan posisi menghadap ke dalam gedung dan mengamati lingkungan dalam gedung walet. Burung ini perlu waktu beberapa lama untuk bertengger di bibir LMB, sambil berpikir aman gak ya saya masuk ke dalam tempat ini… Dengan teknik LMB segi lima, burung hantu akan kesulitan bertengger, dan segera terbang ke gedung lain. Sulitnya posisi beretengger menjadikan burung hantu tak ada kesempatan untuk survey keamanan di gedung itu. Maka, sejauh ini LMB segi lima cukup efektif untuk “mengusir” burung hantu saat akan survey. Jika kita terlambat membuat LMB segi lima, dan burung hantu sudah terlanjur bisa masuk ke dalam gedung, maka LMB segi lima jadi tidak efektif.
Lampu terang di LMB
Pemasangan lampu di atas LMB dengan jarak sekitar 60 cm, juga membantu membuat takut burung hantu untuk bertengger di LMB saat malam hari. Alasan pemasangan lampu, karena burung hantu ini burung yang hidup malam hari. Ia terbiasa di kondisi yang gelap. Di tempat gelap ia akan merasa aman. Tempat yang dipilih untuk bertengger adalah tempat di mana ia bisa bersembunyi dan bebas mengincar mangsa. Dan itu identik dengan tempat yg gelap. Jika di sekitar LMB dipasang lampu terang, maka LMB itu bukan tempat yang nyaman bagi burung hantu untuk bertengger.
Namun di beberapa kasus, ternyata burung hantu ada yang bandel dan gak takut biarpun di sekitar luar LMB terang benderang. Mungkin karena burung hantu ini terkondisi selama tidak ada yang mengusik dia, tidak ada yang mengancam dia, tidak ada yang membahayakan fisiknya, biarpun bertengger di LMB yang terang. Seolah olah burung hantu dengan sombongnya bilang begini “.. Hai binatang malam, aku adalah raja malam hari.. dalam rantai makanan.. aku adalah raja.. tidak ada satupun binatang malam yang berani melawan apalagi memangsa tubuhku.. “ kata burung hantu sambil mengasah ujung paruhnya yang tajam diantara kuku kuku kakinya yang runcing seperti belati…
Jadi, pemasangan lampu terang di sekitar LMB harus dibarengi dengan upaya si penjaga gedung walet untuk mengusir saat burung hantu sombong ini bertengger di LMB.. Mengusir dengan cara menakut nakuti.. atau bahkan ditembak. Ini untuk memberikan efek jera, agar burung hantu gak mentang mentang hehehe…Jika upaya mengusir dan menembak itu dilakukan beberapa kali… bisa dipastikan, burung hantu akan memilih ngacir ke tempat lain yang aman atau mencari LMB lain yang gelap, dan tidak berani lagi bertengger di LMB yang terang.
Efek jera jarum tajam
Selain itu masih ada cara lagi untuk membuat efek jera burung hantu, agar tidak berlama lama bertengger di LMB saat melakukan survey. Yaitu dengan memasang jarum. Jarum dipasang terbalik, yaitu bagian tajamnya di atas, di pasang di bibir LMB, dengan tujuan saat burung hantu bertengger, kedua kakinya tertancap ujung jarum yg tajam. Ini saya sebut efek kejut. Burung hantu pasti terkejut. Saat kakinya tertanjam di ujung jarum tajam, burung hantu langsung teriak kesakitan sambil mengomel… hai ternyata ada juga yang berani sama aku..ada yang menyakiti kaki ku.. aduuhh sialan.. kata burung hantu sambil kabuuurrr…
Pertanyaannya, apakah pemasangan jarum tajam itu tidak membahayakan bagi lalu lintas burung walet? Ini tergantung dari besarnya LMB. Jika LMB itu sempit, misalnya ukuran 12 cm X 80 cm maka ada kemungkian resiko. Ranjau jarum ini akan membahayakan tubuh bagian bawah burung walet sat melintas. Apalagi jika populasi walet itu jumlahnya sudah ribuan. Saat menjelang kloter terakhir pulangnya walet ke dalam gedung, pemasangan jarum tajam di bibir LMB sangat beresiko. Itu karena ukuran LMB yang terlalu sempit. LMB dengan ukuran yang sempit ini, rata rata masih banyak terlihat di gedung walet khususnya di Jawa. Ini sebagai cara untuk menghindari maling masuk gedung melalui LMB.
Jika mau pasang ranjau jarum tajam, LMB minimal berukuran tinggi 40 cm. Ini akan aman, karena saat walet masuk akan memilih terbang di jalur tengah LMB tersebut. Pertanyaannya, berapa tinggi ujung jarum di dasar bibir LMB itu, dan perlu berapa banyak jarum tajam yg dipasang? Saran saya ujung jarum tajam itu, berdiri maksimal 1 cm saja. Ini sudah efektif untuk menancap di kaki burung hantu saat bertengger. Adapun jumlah jarum, tergantung lebar dan panjang bibir LMB tersebut. Aturlah pemasangan jarum itu yang agak renggang, dengan posisi yang tidak beraturan. Tinggi jarum juga jangan sama rata. Ada yg rendah ada yang tinggi, maksimal 1 cm.
Jaring di tempat tengger
Bagaimana cara menangkap burung hantu dalam kondisi hidup di dalam sebuah gedung walet? Ini pertanyaan yang sering juga masuk di HP saya maupun email. Teman saya Kristian, yang gedung waletnya pernah saya tangani beberapa tahun lalu, di daerah Perdagangan dan Pematang Siantar –Sumatera Utara, pernah mengecoh saya. Pak Arief, di daerah sini, harga jual burung hantu yang masih hidup dengan kondisi komplit, bisa mencapai Rp 50 juta sepasang. Wow.. mahal sekali.. jawabku.. Semula saya menduga, harga tinggi itu disebabkan karena sulitnya menangkap burung hantu dalam kondisi hidup. Yang sering terjadi, burung hantu tertangkap dalam kondisi mati karena ditembak senapan angin, saat bertengger di atap gedung walet atau di bibir LMB. Lama saya terdiam menunggu Kristian bicara lagi.. sambil senyum ia melanjutkan tawarannya… jika Pak Arief bisa menangkapnya.. saya berani bayar lima puluh juta kontan !!! dengan syarat, burung hantu komplit beserta hantunya….. alamaaakkkkk…terkecoh diriku.. hehehe…Kristian ketawa ngakak sambil membetulkan letak kaca mata tebalnya.
Menangkap burung hantu di dalam gedung walet dalam kondisi hidup, atau setengah hidup bisa dilakukan dengan cara menjebak. Ingat tulisan saya sebelumnya yang berjudul Cara Mudah Tangkap Tokek. Sedikitnya ada dua cara yang bisa dilakukan. Yaitu, sebelumnya, anda harus masuk dulu dan amati dimana posisi burung hantu selalu bertenger di dalam gedung walet. Caranya mudah, amati di bagian lantai.. apakah di situ banyak kotoran burung hantu. Jika sudah terdeteksi. Ada dua cara yang bisa anda pilih. Yaitu ;
- Menjebak dengan Perekat. Caranya melumuri tempat bertengger itu dengan lem perekat. Dengan melumuri lem perekat, saat burung hantu bertengger di tempat biasa dia bertengger dalam gedung walet itu, maka telapak kaki dan jari jarinya akan lengket, dan susah melepaskan. Bagaimana jika burung hantu itu berhasil lari keluar gedung? Yah gak masalah dong. Kemungkinan besar otak burung hantu akan berpikir 1000 kali untuk masuk gedung lagi. Burung predator ini akan jera masuk gedung walet lagi, karena ada sesuatu di kakinya yang bisa membahayakan dirinya.Bagimana cara agar burung hantu tidak lepas terbang keluar dan bisa ditangkap dalam kondisi hidup? Nah, anda harus kreatif juga.. misalnya, di tempat bertengger itu .. carilah selembar kain.. ikatlah kain dengan tali…lumuri kain dengan lem perekat…Saat burung hantu bertengger, kakinya melekat di kain. Saat ia terbang, kain sudah terikat tali.. kena deh…
- Menjerat dengan jaring. Caranya jaring dipasang seperti halnya anda memasang kain tadi. Bedanya pada jaring ini tidak perlu dikasih lem perekat. Jaring dimaksudkan untuk menjerat jari jari kaki burung hantu. Aturlah pemasangan jaring tidak rata, tidak beraturan, maksudnya agak tertekuk, agak melembung, agak longgar.. ini dengan tujuan, agar jari jari burung tersebut langsung bisa masuk terjerat jaring… Bahkan saat burung datang dan bertengger habis berburu, jari jari kakinya langsung masuk dalam perangkap jaring…Semakin kakinya bergerak berusaha melepaskan dari jeratan jaring, semakin terjerat makin kuat…Paham maksud saya gak..? Kadang susah menjelaskan teknis detail dengan bahasa/ kata kata. Mudah mudahan anda paham aja..Inilah trik menangkap burung hantu secara praktis. Mudah mudahan tulisan ini bermanfaat bagi anda dalam memgembangkan bubidaya burung walet. Salam hormat.