Pak Arief, apakah sarang walet goa yang banyak terdapat bulu sebabnya sama dengan sarang walet di dalam gedung? Sebab sering saya lihat sarang walet goa berwarna hitam. Setelah saya amati ternyata, warna hitam itu karena full bulu walet di sarang tersebut. Apakah itu artinya tiap saat walet goa mengalami rontok bulu ? tanya salah satu member.
Baiklah pada artikel ini akan saya jelaskan mengapa sarang walet goa sering banyak terdapat bulu.
Sebenarnya tidak semua goa yang dihuni burung walet selalu menghasilkan sarang yang banyak bulunya. Beberapa goa walet, terbukti sarangnya putih bersih. Misalnya goa walet Karang Bolong di Kebumen Jawa Tengah, sarangnya putih bersih. Beberapa goa walet di kepulauan Natuna juga hasil sarangnya putih seperti sarang di gedung. Goa di Tablolong Kupang, yang saat ini saya kerjakan, di dalamnya terdapat sarang walet yang bersih dan putih. Goanya berada di bawah tanah di mana di dalamnya terdapat ruangan atau rongga goa kapur yang tidak terlalu tinggi kelembapanya dengan suhu antara 26″ sd 27 ” C. Di dalamnya terdapat air menggenang. Apabila kita jatuhkan batu maka tak lama akan terdengar suara batu jatuh ke air. Dari fakta ini tidak semua sarang walet goa banyak terdapat bulu walet.
Faktor iklim mikro dalam goa menjadi faktor utama yang menghasilkan sarang walet terdapat banyak bulu atau tidak. Pada goa walet yang saya sebutkan di atas, kondisi suhu dan kelembapan seperti halnya di dalam gedung walet yaitu suhu antara 26″ sd 28″ derajat celcius dengan angka kelembapan tidak mencapai 100 %. Ini kondisi iklim mikro yang normal dan hasil sarang burung walet putih bersih kadang ada sedikit bulu. Burung walet membuat sarang pada dinding bebatuan yang kering atau di langit-langit goa yang tinggi.
Pada goa walet di Kalimantan, atau Sulawesi, termasuk di NTB dan beberapa tempat lainya di mana kondisi iklim mikronya over, misalnya suhu di bawah 24″ sd 19″ derajat celcius dengan kelembapan lebih dari 100%, sarang walet yang dihasilkan banyak terdapat bulu. Sarang tampak hitam karena sebagian besar dibungkus oleh bulu burung walet. Beberapa kali member mengirim sampel sarang walet goa ( yang ) hitam agar dibantu menjualkanya.
” Di goa ini sarangnya seperti itu pak. Jumlahnya sangat banyak. Jika ada pembeli rutin kami siap bekerja sama,” kata member yang berdomisili di Padang.
Kondisi goa yang suhunya terlalu rendah dan kelembapan terlalu tinggi maka akan mengakibatkan antara lain, sarang burung walet basah karena kadar air tinggi. Sarang tidak bisa kering. Mirip karet yang kenyal. Itu berakibat telur walet tidak menetas disebabkan embrio telur tidak mendapatkan panas. Embrio mudah mati karena faktor kandungan air di sarang tersebut.
Agar populasi burung walet berkembang biak di kondisi iklim mikro goa yang over, maka burung walet membuat kasur hangat di sarangnya menggunakan bulu-bulu di tubuhnya sendiri. Walet membangun sarang dengan cara menyusun bulu dengan perekat air liurnya. Dengan cara itu kadar air di sarang tidak banyak. Sarang jadi terasa hangat karena penuh bulu. Embrio telur bisa hidup karena suhu panas bisa diperoleh saat induk mengeram. Perilaku walet di goa yang suhu serta kelembapanya over akan membangun sarangnya penuh dengan bulu.
Disinilah sudah selayaknya kita memuji kebesaran Allah SWT. Dia memberi naluri kepada burung walet untuk membangun sarangnya agar hangat, agar proses berbiak berhasil dengan baik. Dia lah Allah SWT yang menciptakan isi dunia ini dan Dialah yang memelihara.
Apakah jika walet goa ini migrasi ke gedung, perilaku membuat sarang masih menggunakan bulu?
Baiklah akan saya jelaskan pada artikel selanjutnya.