Pak Arief saya mau bertanya. Selama saya panen sarang, kadang sarang walet putih bersih, kadang ada bulu, dan kadang banyak bulunya. Apa yang menyebabkan hal demikian? Mohon dijelaskan.
Itu salah satu pertanyaan member dari Kalimantan Timur. Pertanyaan ini sudah beberapa waktu lalu dikirim ke WA saya. Ada beberapa member yang pertanyaannya sama. Karena ituartikel ini juga merupakan jawaban yang bisa dibaca oleh mereka, termasuk oleh member lain yang mungkin memiliki pertanyaan yang sama.
Seperti kita ketahui bahwa terdapat grade atau kriteria sarang walet yang membedakan kualitas sarang. Kualitas sarang yang berbeda berimbas pada perbedaan harga. Antara lain soal bulu burung walet yang masuk ke dalam daging sarang. Gradenya secara garis besar ada tiga. Yaitu, ada yang disebut sarang putih bersih atau plontos, ada sarang bulu ringan dan ada juga yang disebut sarang bulu berat. Harga tiga grade itu berbeda. Perbedaan itu karena terpengaruh pada tambahan berat bulu sarang saat ditimbang, ini pada sarang bulu berat. Selain itu juga pada saat proses pembersihan sarang. Pada sarang bulu berat, ongkos atau biaya lebih banyak dikarenakan waktunya lebih lama untuk membersihkan sarang bulu berat. Berbeda dengan pembersihan sarang bulu ringan yang lebih cepat dilakukan. Inilah alasan kenapa terjadi perbedaan harga akibat kualitas sarang.
Seperti kita ketahui, pada awalnya liur walet keluar dari tenggorokan burung berwarna putih bersih. Kemudian walet membuat sarang memakan waktu berhari-hari hingga sarang tersebut siap digunakan untuk menaruh telur dan selanjutnya mengeram hingga selesai periode berbiak.
Ada sarang yang putih bersih tanpa ada 1 helai bulu walet. Orang menyebut itu sarang plontos. Harganya lebih tinggi.
Namun ada pula sarang dengan beberapa bulu walet yang masuk ke daging sarang baik bulu halus atau bulu kasar. Memang jumlah bulunya tidak banyak. Pada kualitas sarang seperti ini disebut sarang bulu ringan.
Kenapa itu terjadi?
Karena saat walet membuat sarang, burung kecil itu sambil “menggaruk” tubuhnya yang gatal akibat kutu. Akibatnya bulu walet lengket pada paruh burung. Meskipun paruhnya ada bulu, walet melanjutkan pekerjaan membangun sarang. Akibatnya bulu walet ikut masuk dan tenggelam di dalam daging sarang. Sifat liur burung walet yang kental dan lekat menyebabkan bulu burung walet tercerabut oleh paruh burung dan berikut saat proses pembuatan sarang tersebut.
Bagaimana yang terjadi pada sarang bulu berat?
Itu terjadi karena kasus. Yaitu kasus rontok bulu walet pada periode tertentu. Rontok bulu adalah siklus alamiah yang terjadi pada burung walet. Semua burung walet akan mengalami hal yang sama. Bulu lama akan luruh atau rontok, kemudian akan tumbuh bulu baru. Ini siklus alamiah yang dialami oleh satwa jenis unggas termasuk burung walet.
Berkaitan dengan hal itu, beberapa member bertanya, pak Arief kenapa saat saya bersih-bersih lantai saya temukan banyak sekali bulu walet yang berhamburan tidak seperti biasanya? Apakah ini normal atau ada predator yang masuk ke dalam gedung? Saya menjawab bahwa itu proses alamiah yang disebut musim luruh atau rontok bulu.
Pada saat musim rontok bulu ini bersamaan dengan kondisi burung walet sedang membuat sarang. Maka itu berefek bulu-bulu walet terikut masuk ke dalam sarang. Itulah yang menyebabkan banyak bulu-bulu walet menyatu dan memenuhi seluruh sarang tersebut. Bahkan warna sarang didominasi warna hitam bulu walet.
Itulah yang akhirnya muncul istilah sarang bulu berat. Harganya lebih murah dari grade di atasnya.
Nah, lalu apakah sarang walet gua yang full bulu, penyebab adalah akibat proses rontok bulu walet? Atau ada penyebab lain?
Baiklah akan kita bahas selanjutnya.