Member di Sambas menanyakan mengapa ukuran sarang burung walet di RBWnya tidak sama. Sebagian berukuran kecil dan sebagian berukuran besar. Apakah karena faktor makanan? Padahal RBW dibangun di tengah areal pakan yang banyak serangga kecil? Apakah karena kondisi kurang lembab? Padahal di dalam RBW sudah dibuatkan kolam dan tidak jauh terdapat aliran sungai.
Sambas adalah kota lama yang masuk dalam provinsi Kalimantan Barat. Untuk menuju ke sana dari Pontianak melalui Singkawang dan Tebas. Butuh waktu sekitar 5 jam perjalanan darat. Sambas terkenal dengan komoditas buah jeruk yang lahan tanamnya melebar hingga daerah Tebas. Saya pernah mampir makan siang di kota ex kerajaan lama ini waktu tugas ke daerah Sekura.
Di lain hari, sewaktu tugas di Putussibau saya mampir di kios sederhana yang menjual anak katak untuk pakan ikan arwana. Sebungkus plastik isi 20 ekor dijual 25 ribu. Plastik diberi lubang kecil agar anak katak tetap bisa menghirup oksigen. Katanya ikan arwana lebih suka melahap umpan hidup. Penjualnya mengaku mendapat suplay dari peternak katak di Sambas.

Apa sebab sarang walet di RBW member di Sambas ini berukuran kecil, padahal areal pakan terbentang luas dan kelembapan alam terpenuhi dengan baik karena terdapat banyak genangan air?
Sarang walet kecil kemungkinan dibuat oleh walet muda, yang baru pertama kali masuk fase produktif dimana baru pertama kali membuat sarang. Sarang walet muda berukuran kecil sesuai ukuran fisiknya yang masih kecil. Sarang walet kecil ini dikarenakan kemampuan produksi saliva (air liur) yang masih sedikit, belum maksimal.
Selain ukuran sarang kecil, ukuran telur walet muda juga lebih kecil daripada ukuran telur walet dewasa. Seiring bertambahnya waktu, induk walet muda menjadi induk dewasa. Kemampuan produksi saliva semakin maksimal sehingga ukuran sarang yang dibuat walet akan besar juga.