Namanya Bu Indah. Jabatanya Kepala Sekolah Dasar. Lahir di Balikpapan dan sekarang menetap di Sekatak, sekitar 2 jam perjalanan darat dari Tanjungselor, Bulungan, Kalimantan Utara.
Awal bikin gedung walet, 4 th lalu beliau dianggap gila. Dianggap aneh. Sebab memang di kampung itu belum ada yang tahu apa itu burung walet dan tidak paham nilai ekonomi yang tinggi.
Beliau diam saja meski tiap hari diolok-olok tetangga. Kata tetangga, kalau rumah burung walet kamu berhasil, aku mau bikin rumah burung garuda. Mendengar itu telinga Bu Indah merah, namun hati dibikin sejuk. Itu karena mereka belum tahu dan berpikir negatif.
Sekarang Bu Indah sudah bisa panen antara 5 kg sd 10 kg/ tiap bulan. Dan tetangga yg dulu mengolok-olok ternyata diam-diam ikut bikin rumah walet juga akhirnya.
Bu Indah salah satu peserta seminar di Bulungan 8 juli kemarin. Beliau satu-satunya peserta perempuan yang ikut seminar. Suaminya pak Tusau alumnus seminar di kantor pusat 15 april lalu.
Mereka berdua berpikir positif dan selalu ingin maju. Maka sampai kapanpun ilmu harus dicari, begitu prinsipnya.
Agar rumah waletnya semakin produktif, meskipun sudah ikut seminar, namun tetap meminta penanganan khusus.
Tampak dalam poto, Bang Masrifudin, Bang Ilham dan Bang Jumardi berada dalam “ruang mesin uang” pak Tusau-Bu Indah.
Tujuannya untuk update tata ruang agar semakin produktif di tengah kompetisi yg mulai ketat. Sekarang ini sudah 3 rumah walet yang beliau bangun. Semoga tambah sukses berkah ke depan.
Salah satu peserta seminar ada juga yang menarik perhatian saya. Nama panggilan sehari-hari Amben. Nama sesuai KTP Fahrijanto. Usia 47 tahun asli Berau, Kalimantan Utara. Usaha peternakan ayamnya ada di berbagai daerah. Sukses ternak ayam sekarang merambah ke ternak walet. Pak Fahrijanto termasuk pemain baru di bidang usaha tambang emas putih ini. Baru terjun dalam bisnis liur ini sekitar 2 tahun lalu. Namun sudah memiliki puluhan gedung walet yang dibangun di Sangatta, Tenggarong, Samarinda, Muara Badak dan juga di Berau. Jika dihitung sudah berdiri 20 gedung walet dengan berbagai ukuran.
Tanggal 8 juli kemarin, lelaki bertubuh tambun ini ikut seminar walet di Bulungan. Empat anak buahnya diajak serta agar lebih paham ilmu budidaya walet secara benar. Keponakannya Safrudin juga serius mendengarkan penjelasan saya khususnya mengenai fungsi dan manfaat sekat gantung dan sekat setengah gantung dalam sebuah gedung walet, baik gedung baru maupun yang sudah produksi.
Koh Amben yang mengaku mualaf itu punya target membangun 15 unit gedung lagi. Jadi totalnya 35 gedung.
Ilmu tidak akan selesai dicari, katanya. Meskipun sudah punya 20 gedung walet, dibela-belain berangkat dari Berau jam 3 pagi menempuh perjalanan darat bermobil dan baru sampai lokasi Hotel Crown tempat seminar jam 8 pagi.
Saya memiliki impian yang besar. Semoga terkabul, kata beliau yang sudah meng-umrohkan beberapa karyawanya itu.
Jika kita baca kisah orang sukses, satu hal penting yang perlu dicatat yaitu, mereka selalu berpikir positif serta optimis.
Mereka gigih dan sabar serta fokus dalam usahanya. Disisi lain juga dengan perhitungan yang matang serta rasional.
Peserta seminar walet di Bulungan kemarin 80% adalah pemilik gedung walet yang sebenarnya boleh dibilang sudah lumayan hasil panennya. Ada yang sudah panen 5 kg, ada yang 10 kg. Namun apa alasan mereka mengikuti seminar lagi? Jawabnya singkat: ingin menambah wawasan, agar gedung waletnya semakin produktif dengan update LMB, void dan tata ruang. 20% peserta lainya, sedang dalam tahap proses pembangunan gedung. Saya tidak mau terjadi kesalahan dalam desain dan tata ruang. Mumpung bangunan belum selesai, maka saya ikut seminar agar tidak terjadi kesalahan, kata Herman.
Agar penjelasan lebih mudah dipahami, bang Masrifudin menyiapkan maket gedung walet ukuran 6 m x 12 m.
Berbagi ilmu budidaya walet salah satunya melalui seminar, sudah saya lakukan sejak 1999. Yaitu seminar pertama kali bertempat di Hotel Sanggabuana, Cianjur Jawa Barat. Peserta datang dari berbagai daerah, termasuk dari Bandar Lampung.
Hingga sekarang saya masih dengan senang hati berbagi ilmu sukses. Untuk tahun 2015-2016 tercatat saya memberi seminar di 25 kota di Indonesia.
Pada tahun 2018 ini sudah 5 kota yaitu di Kendal (Kantor Pusat), di Palu (Sulteng), Melak (Kaltim), Tanggarong (Kaltim), dan Bulungan (Kaltara).
Besok minggu tanggal 15 Juli 2018, saya mengadakan seminar di Polewali Mandar (Sulbar). Bertempat di hotel Ratih. Jika berminat update lmb, void dan tata ruang, agar gedung walet anda semakin produktif bisa hubungi Kantor Pusat duniawalet-BAN 0821 3838 8899, atau Agen Sulbar, Bp. Herman Yunus 0813 5480 5119.
Salam sukses bersama…!!!