Seminar dan konsultasi budidaya burung walet yang selama ini saya adakan, alhamdulillah mendapat respon positif oleh peserta di berbagai daerah. Peserta datang beragam, ada yang sudah membangun gedung walet namun kurang produktif, ada pula yang sedang dalam proses pembangunan gedung walet. Tidak sedikit pula yang baru akan terjun dibudidaya burung berliur mahal ini. Yang terakhir ini dalam rangka menimba ilmu, agar tidak salah langkah dalam usaha ini.
Seminar budidaya walet ini mendapat apresiasi yang menggembirakan terutama bagi teman petani walet yang selama ini mengalami problem pada gedungnya. Ada yang gedungnya sudah 1 tahun, namun baru terdapat 20 sarang. Ada yang sudah 3 bahkan 5 tahun namun perkembangan jumlah sarangnya stagnan, hanya panen sebanyak 1 kg saja. Kasus tersebut sebagian besar karena salah desain gedung.
Dalam seminar yang kami selenggarakan ini memang ada session bedah gedung. Yaitu kami memberi arahan dan perbaikan pada tata ruang gedung yang tidak produktif. Peserta seminar memang sebelumnya sudah kami beritahu, agar mempersiapkan gambar dan denah gedungnya. Sehingga konsultasi bedah gedung berjalan efisien dan efektif. Alhamdulillah, meski konsultasi tata ruang hanya di atas kertas, namun peserta dapat mempraktekkan advis yang saya berikan untuk perbaikan gedungnya, agar perkembangan populasi walet menjadi produktif.
Sebagian peserta yang lain, meminta saya untuk datang ke lokasi gedungnya. Untuk permintaan ini, kami turuti setelah acara seminar selesai.
Yang menarik dari kasus salah desain itu, adalah rata rata pemilik gedung tidak memahami desain gedung walet secara benar. Pada umumnya mereka menyerahkan 100 % pengerjaan gedung waletnya itu ke pemborong atau tukang, termasuk desain dan tata ruangnya. Pemilik gedung tidak punya ilmu namun punya dana. Sementara tukang butuh pekerjaan. Disinilah timbul problem. Meskipun pada umumnya tukang tersebut mengaku sudah pengalaman membangun beberapa gedung walet, namun melihat desain dan tata ruangnya, menurut saya jelas keliru.
Contoh soal bikin void atau lubang terjun. Menurut ilmu si tukang itu, membikin void sebaiknya model zig zag. Alasannya gedung walet harus gelap. Void zig zag membuat kondisi cahaya tiap lantai jadi gelap. Begitu pula cara mengatur sekat untuk tata ruang. Konsep bahwa gedung walet harus gelap menjadi alasan utama pengaturan tata ruangnya.
Setelah mengikuti seminar, pemilik gedung akhirnya mengerti bahwa gedung walet jangan gelap. Void sebaiknya jangan zig zag, itu rumit melainkan simple saja tegak lurus ke bawah. Demikian pula tata ruang sebaiknya simpel jangan rumit. Akhirnya pemilik gedung melakukan renovasi gedungnya. Pemilik gedung mengeluarkan biaya lagi demi produktiftas walet di gedungnya.
Diakhir seminar saya selalu mengingatkan bahwa konsultasi gedung walet tidak sebatas di ruang seminar saja. Saya membagi no HP dan PIN BB saya agar peserta bisa konsultasi selanjutnya. Salam sukses.