Istilah Putar Telur yaitu aktifitas yang dilakukan oleh para pelaku budidaya burung walet dengan cara mengganti telur burung seriti dengan telur burung walet. Disini burung seriti akan mengerami telur walet hingga menetas. Selanjutnya anak walet akan dibesarkan hingga bisa terbang. Burung seriti menjadi induk angkat bagi anak walet. Kegiatan tersebut dilakukan secara rutin sehingga populasi di rumah itu yang sebelumnya dihuni sebagian besar populasi burung seriti, secara berangsur-angsur akan bertambah dengan adanya populasi burung walet. Secara ekonomi sarang seriti harganya murah sedangkan sarang burung walet harganya mahal.
Secara naluri induk seriti mau mengeram telur walet dan memelihara anak walet hingga bisa terbang, disebabkan ada berbagai kesamaan antara keduanya.
Antara lain secara fisik keduanya sama. Cara membuat sarang yaitu sama menempel di balok cor atau papan sirip. Cara terbangnya sama. Begitu pula cara makannya yaitu menyambar. Telurnya 2 butir warna putih dan usia pengeramanya sama waktunya, yaitu sekitar 21 hari.
Cara budidaya burung walet dengan teknik putar telur ini termasuk cara konvensional. Harga rumah yang dihuni burung seriti sangat mahal. Semakin banyak populasi burung seriti yang tinggal di sebuah rumah, maka rumah tersebut menjadi tambang perak. Investor akan membeli rumah seriti yang kemudian akan dikembangkan dengan cara putar telur agar menjadi rumah walet alias menjadi tambang emas. Burung seriti menjadi dambaan peternak walet. Sebab untuk budidaya burung walet harus menggunakan jasa burung seriti. Tetapi itu dulu. Marak di tahun 80 an. Sekarang peternak walet lebih memilih menggunakan suara elektronik yang memancar dari twiter yang dipasang di lubang masuk. Juga di pasang di ruang inap. Cara ini lebih praktis dan modern. Cukup dengan memasang seperangkat alat elektronik di dalam gedung, sudah bisa memanggil burung walet datang.
Meski kondisi sudah modern, namun hingga sekarang cara putar telur masih digunakan oleh peternak walet yang gedungnya terdapat populasi burung seriti. Jadi, di satu gedung terdapat 2 jenis burung. Yaitu seriti dan walet. Pemilik gedung terus mengembangkan populasi burung walet melalui jasa burung seriti dengan cara putar telur.
Faktanya keberadaan populasi burung seriti tersebar di berbagai wilayah nusantara. Antara lain di Jawa, Bali, Sulawesi, NTB, juga NTT. Gua burung seriti hingga sekarang juga masih banyak terdapat di tebing dan pegunungan.
Syarat utama program putar telur adalah secara bersamaan ada telur seriti dan ada juga telur walet. Sebab kadang terjadi, peternak seriti kesulitan mendapatkan telur walet. Walau di dalam gedung tersebut terdapat burung walet, namun kadang peternak lebih suka membeli telur walet dari tempat lain. Mereka membeli dari penjual telur di Jakarta atau Surabaya. Apabila stok telur walet kosong maka program putar telur terkendala untuk dilakukan.