Perilaku burung walet dalam membuat sarang ternyata bisa berubah, tergantung kondisi tempat baru yang dihuni. Pada kasus ini, burung walet yang semula menempati goa dengan kondisi suhu yang rendah dan kelembapan yang 100 % lebih, ia membuat sarangnya dicampur dengan bulu-bulu tubuhnya sendiri. Namun saat burung walet bermigrasi atau pindah tempat ke kota dengan menempati ruko atau bangunan rumah walet, perilaku membuat sarang berubah secara berangsur-angsur.
Suata hari seorang member dari Pematang Siantar ( Sumatera Utara) mengirimkan poto 10 sarang walet.
+ : “ Pak Arief mohon di jelaskan, ini sarang burung walet atau sarang burung seriti” ?
– : “ Coba di cek, apakah sarang tersebut banyak bulu walet atau banyak lumut,”?
+ : “ Banyak bulu-bulu walet pak, bukan lumut.”
– : “ Kalau fisik sarang seperti itu, maka itu sarang burung walet yang menghuni goa. Jika sarang itu banyak campuran lumut, maka itu sarang burung seriti yang tinggal di goa.
+ : “ Jadi ini sarang walet goa ya pak?”
– : “ Ya betul.”
+ : “ Maaf pak, sebenarnya sarang yang penuh bulu ini saya petik dari dalam rumah walet saya sendiri di dalam kota. Bukan dari goa. Maka saya sedikit terkejut. Sebab ini gedung baru. Tiba-tiba dihuni burung walet, namun kok sarangnya banyak terdapat bulu?”
– : “ Baiklah saya jelaskan. Bahwasanya, burung walet juga melakukan migrasi. Baik migrasi dari kota ke desa, dari sentra walet ke daerah pakan, dari pulau ke pulau, juga migrasi dari goa ke kota. Nah, dalam hal membuat sarang, perilaku burung walet yang menghuni goa tidak bisa langsung berubah cepat saat pindah ke gedung. Karena itu sarangnya masih banyak terdapat bulu.”
+ : “ Apakah perilaku itu bisa berubah nantinya ?”
– : “ Tentu saja bisa.”
+ : “ Biasanya berapa lama pak?”
– : ” Biasanya perilaku tersebut mulai “ normal” pada 3 sampai 6 bulan ke depan.”
+ : “ Artinya, sarang walet di gedung saya itu nanti tidak seperti sekarang yang banyak bulunya?”
– : ” Iya betul. Sebab burung walet telah menghuni sebuah tempat dimana kondisi suhu dan kelembapannya ideal. Sarang yang dibuat burung walet dalam gedung tidak banyak mengandung air. Sehingga proses berbiak menjadi normal karena telur-telur walet bisa menetas secara alamiah. Karena itu burung walet tak perlu membuat sarang yang
hangat” dengan bulu-bulu seperti saat ia masih menghuni goa. Ia akan membuat sarang seperti burung walet yang selama ini menghuni gedung. ”
+ : “ Baik pak, terimakasih atas pencerahannya. Saya sudah paham. Kemungkinan burung walet yang menghuni gedung saya ini, akibat migrasi dari goa walet di daerah perbukitan Brastagi. Burung walet pindah dari goa karena pola panen yang mengancam keselamatan populasinya. Maka burung walet pindah ke kota. Baik pak Arief, saya sudah mengerti. Terimakasih atas penjelasanya. “
– : “ Baik, sama-sama,”