Sering saya menerima pertanyaan dari member mengenai pernyebaran sarang walet pada sebuah gedung. Misal kenapa walet hanya bersarang di blok tengah tidak menyebar ke blok belakang. Kenapa walet suka bersarang di bagian roving room yang justru agak terang dan banyak terdapat sarang walet, sementara bagian belakang yang relatif gelap hanya sedikit sarang.
Kali ini saya akan menjawab pertanyaan mengenai penyebaran walet yang tidak merata di setiap lantainya.
” Pak Arief kenapa populasi burung walet justru banyak bersarang di lantai atas saja. Sementara lantai tengah dan lantai dasar kok sedikit. Apa ada yang salah di gedung saya?”
Pertanyaan dari member di Balikpapan justru sebaliknya; Pak Arief mohon pencerahanya, kenapa burung walet di gedung saya tak mau menyebar ke lantai tengah dan lantai atas, justru berkembang padat di lantai dasar? Apa yang harus saya lakukan agar walet juga bersarang merata di semua di lantai ? ”
Nah pertanyaan yang ketiga dari member di Kasongan Kalteng ; ” Pak Arief, bagaimana caranya agar walet mau berkembang di lantai 2, hingga saat ini perkembangan sangat lambat. Sementara lantai dasar dan lantai atas justru perkembangannya bagus dan sarang mulai padat ?”
Kasus walet hanya berkembang di lantai atas juga ditanyakan oleh beberapa peserta seminar. Sebelum melihat denah gedung saya sudah bisa menebak, bahwa penyakitnya yaitu pada posisi void, karena model void zig zag atau void anak tangga. Bisa juga karena ukuran void yang sempit. Bahwa walet hanya bersarang di lantai atas dan sedikit yang bersarang di lantai tengah dan hanya puluhan sarang di lantai bawah, itu tanda bahwa walet lebih mudah ke lantai atas daripada ke lantai bawah.
Walet sulit turun karena voidnya sulit. Karena itu walet lebih memilih berkembang di lantai atas saja. Anak walet yang menetas di lantai bawah, saat bisa terbang akan kesulitan pulang lagi dekat sarang induknya yang di lantai bawah, karena sulit menemukan akses turun. Agar populasi walet merata di tiap lantai, akses turun harus dipermudah.
Sebaliknya, mengapa populasi walet justru memilih berkembang di lantai bawah? Sementara lantai tengah hanya sedikit walet yang bersarang dan lantai atas justru kosong?
Gedung member Balikpapan yang lokasinya di Kariango ini sudah berjalan 3 tahun dengan jumlah sarang hampir mencapai 2000 an, namun sarangnya padat di lantai bawah saja, koloni walet lebih memilih berkembang di lantai dasar.
Bagaimana ini bisa terjadi?
Kasus ini terjadi kemungkinan disebabkan perbedaan suhu dan kelembapan yang mencolok antar lantai. Suhu lantai atas tinggi dan kelembapan rendah. Hanya lantai bawah yang suhu dan kelembapan sesuai habitat walet, cahaya juga redup.
Lalu langkah apa yang harus dilakukan agar populasi walet juga mau bersarang di lantai tengah dan lantai atas?
Saya sarankan member ini memperhatikan iklim mikro dalam gedung. Antara lain dengan menambah ventilasi udara dan membuat kolam air sehingga didapatkan suhu dan kelembapan yang lebih bagus. Selain itu saya berikan trik yaitu mempersempit sedikit ukuran void supaya akses ke lantai dasar agak sulit, dengan tujuan anak walet berangsur memilih menginap dan selanjutnya bersarang di lantai tengah dan lantai atas.
Sementara itu pada kasus gedung walet milik member yang tinggal di Kasongan-Kalteng, dimana perkembangan sarang lebih padat di lantai atas dan lantai dasar, sementara lantai tengah stagnan, itu disebabkan karena pengaturan tata ruang, atau sistem sekat yang perlu di update. Suhu dan kelembapan semua lantai sudah oke, ternyata problemnya ditata ruang, termasuk faktor cahaya yang tidak seredup lantai atas dan lantai bawah. Apa yang harus dilakukan? Antara lain dengan menambah sekat gantung.
Alhamdulillah setelah saran saya ini dipraktekan dalam waktu kurang dari 1 bulan sudah tampak beberapa kotoran putih menumpuk di lantai tanda walet mulai menginap di ruang tersebut.
Semoga bermanfaat.