Apakah yang dimaksud update tata ruang itu? Apa tujuan dan target dilakukan update tersebut?
Syaratnya apa saja sehingga sebuah gedung walet harus dilakukan update tata ruang? Bagaimana cara melakukanya? Apa saja yang harus di update selain tata ruang, apakah LMB dan void perlu juga dilakukan update?
Tanggal 25 februari kemarin saya keliling kontrol di 3 gedung walet milik Ko Herman yang berlokasi di Kerawang dan di Subang Jawa Barat. Sementara 2 gedung walet Ko Herman yang di Singaparna-Tasikmalaya dan Cipicung – Garut, bulan depan rencana akan saya kontrol juga.
Sebenarnya sudah sejak lama Ko Herman tau saya. Dikenalkan oleh member lama Ko Apeng di Rajamandala-Bandung dan Ko Cang Ho di Sukabumi. Karena pekerjaan Ko Herman yaitu pengepul sarang walet.
Namun saat itu baru sebatas kenal nama saja. Baru beberapa bulan ini saja Ko Herman kenal lebih dekat dan menyerahkan pengelolaan gedung waletnya ke Duniawalet.
Orangnya masih muda, ramah, supel, flamboyan dan modis. Kulit tubuhnya yang kuning, baik di punggung, lengan dan leher di tatto. ” Gambar ini sisa jiwa muda masa lalu saya pak Arief, ” kata Ko Herman malu malu sungkan.
Ko Herman spesialis pengepul sarang kalawarna. Yaitu sarang walet yang berwarna abu-abu, kuning kusam dll yang termasuk kualitas grade bawah. Tiap bulan mampu menyetor ke eksportir 500 kg sd 1 Ton. Memang ada eksportir yang khusus menerima sarang kualitas rendah. “Justru segmen ini coan lebih gede karena jarang pemainya”, kata saya menebak. Ko Herman senyam senyum saja…
Sekarang beliau mau merambah ke profesi menjadi petani walet, khususnya di Jawa Barat. 5 unit gedung sudah terbeli dari target 50 gedung. “Tolong ya pak Arief bantu saya agar terwujud harapan saya ini”, pinta Ko Herman sambil menyalami tangan saya. Insyaallah doakan sehat selalu.
Siang itu kami menuju sebuah gedung di kota Pegaden-Subang. Gedung walet ukuran 6x 12 tinggi 3 lantai. Gedung ini dibeli sekitar 6 bulan yang lalu.
“Saya kenal gedung walet ini. Tahun 2005 saya yang kelola sejak dari awal” kata saya sebelum pintu gerbang dibuka.
Gedung ini semula milik Bpk Miskat, owner sebuah studio poto di Pegaden. Saya kangen dengan gedung ini. Mendengar penjelasan saya, Ko Herman kaget campur senang. Senang karena dari awal sudah saya tangani dan sekarang di tangan saya kembali.
Kenapa gedung walet produktif ini di jual? Ternyata bpk Miskat sudah almarhum maka dijual untuk dibagi waris.
Saya masuk gedung dan saya hapal betul tata ruang sejak saya atur 10 tahun silam. Saya amati dengan seksama tiap ruang. Lalu saya beri arahan agar dilakukan perubahan. Lebih tepatnya penyesuaian. Saya atur kembali jalur masuk ke nesting room, termasuk penataan twiter tarik harus disesuaikan dengan tata ruang baru.
Kenapa harus di atur ulang? Sebab populasi walet di gedung tersebut sudah padat. Agar lebih padat lagi harus disesuaikan tata ruangnya. Jika itu tidak dilakukan update maka perkembangan populasi akan melambat. Sebab jalur nya mulai rapat. Sebagian walet muda tidak kebagian tempat. Terjadi perebutan posisi sarang. Efeknya tidak sedikit telur jatuh ke lantai. Inilah yang disebut up date tata ruang.
Sekat perlu dikurangi atau dipindah posisi, tergantung kondisi. Sehingga ruangan jadi lebih longgar. Biarpun ukuran gedung tidak besar, namun jika cara mengaturnya tepat, maka kuantity sarang bisa dimaksimalkan lagi. Maka saya lebih suka pasang sekat dari kain atau terpal. Mudah pasangnya mudah melepasnya.
Dan satu hal penting, bahwa sekat itu dalam perkembangannya harus berubah menyesuaikan dengan perkembangan populasi dan penambahan sarang. Jadi pengaturan sekat pada awal tahun, sebaiknya harus dirubah pada 3 atau 4 tahun ke depan disesuaikan dengan ” jumlah penduduk yang terus bertambah”.
Bulan enam saya jadwalkan kontrol gedung baru Ko Herman yang ada di Cipicung Garut. Beliau membeli gedung milik Freddy. Lagi lagi Ko Herman terperanjat mendengar cerita saya. Sebab gedung ukuran 7 x 11 m tinggi 2 lantai itu sejak awal saya juga yang kelola. Saat itu 5 tahun lalu Si Freddy minta bantu saya untuk mengelola. Kenapa gedung kecil tapi produktif ini di jual? Sebab untuk tambahan biaya tukar guling dengan gedung walet di Pameungpeuk – Pesisir pantai selatan Garut. ” Puji Tuhan pak Arief, gedung walet ini kembali ke tangan pengelola awal. Semoga tambah produktif”, ujar Ko Herman bersyukur.
Untuk gedung walet di Cipicung itu akan saya lakukan update void. Sebenarnya Si Freddy sudah saya minta update void sejak 2 tahun lalu. Tapi belum dilakukan, keburu untuk tukar guling.
” Semoga di tangan pak Arief kembali, gedung ini menjadi semakin produktif”, harap Ko Herman tambah semangat. Amin ya Rabb, jawab saya singkat.
Apakah anda ingin melakukan update tata ruang, agar gedung walet yang stagnan menjadi berkembang? Apakah anda ingin update void agar gedung anda yang sudah produktif menjadi lebih produktif?
Ikuti seminar saya tanggal 15 April besok. Jangan sampai ketinggalan ilmu penting. Siapkan foto dan denah gedung walet anda. Peserta terbatas. Salam sukses petani walet.