Di tengah kondisi pandemi covid 19 yang hingga kini masih melanda seluruh belahan dunia, tidak terkecuali Indonesia, Alhamdulillah, saya bisa merampungkan buku seri yang membahas budidaya burung walet. Buku berseri ini saya tulis untuk para pemula sebagai ilmu dasar.
Ke 7 buku ini masing-masing berjudul, Seri 1 – Belajar Budidaya Walet dari Nol. Seri 2 – Cara Mudah dan Akurat Pilih Lokasi Budidaya Walet. Seri 3 – Cara Mudah dan Praktis Mengatur Suhu dan Kelembapan Gedung Walet. Seri 4 – Cara Tepat Membuat Kamar Burung Walet. Seri 5 – Cara Mudah Setting Suara Gedung Walet. Seri 6 – Perawatan dan Panen Sarang Walet.
Sampai artikel ini saya tulis, sudah dicetak 4 buku dan sebagian sudah beredar di pasaran. Alhamdulillah mendapat respon sangat bagus, terutama mereka yang masih awam tentang burung walet dan teknis dasar budidaya, agar tidak salah langkah.
Ide menulis buku panduan bagi pemula ini, sebenarnya sudah muncul sejak saya memberi seminar di Auditorium Fakultas Peternakan Universitas Gajah Mada Jogjakarta, hampir setahun silam, tepatnya pada 17 Oktober 2019.
Dalam catatan saya, peserta seminar yang sebagian besar mahasiswa dari fakultas peternakan, sangat antusias mengikuti pemaparan yang saya sampaikan. Mereka mengaku belum begitu paham tentang apa itu burung walet. Hanya mendengar secara sekilas. Padahal jenis burung ini sudah ratusan tahun hidup subur menghuni gua alam di berbagai daerah di bumi Nusantara. Kemudian sejak tahun 80-an burung walet mulai dibudidayakan oleh masyarakat karena memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi. Yaitu air liurnya (berupa sarang) sangat berkhasiat bagi kesehatan tubuh manusia dan menjadi komoditas ekspor ke China. Sampai sekarang ini, sebagian gua masih banyak dihuni burung walet yang menghasilkan sarang alami dimana banyak terdapat bulu hitam. Sementara masyarakat membangun rumah burung walet agar perawatan mudah dilakukan serta hasil sarangnya lebih bagus dan berharga tinggi dibanding sarang walet gua.
Saya masih ingat, saat coffee break seminar, ada salah satu mahasiswa dari Palembang mendekati saya, duduk depan kursi di ruang kantin. Ia mewakili suara teman-temannya. Yaitu agar saya bersedia menulis buku panduan dasar budidaya burung walet bagi pemula. Hampir genap 1 tahun buku yang mereka pesan bisa saya selesaikan.
Hingga sekarang ini sudah ribuan rumah burung walet dibangun oleh masyarakat di berbagai daerah. Alam Indonesia yang luas dan subur menjadikan populasi burung walet berkembang cepat. Apabila kita berkunjung ke pelosok tanah air, sering dijumpai bangunan khas rumah burung walet dengan suara elektronik yang terdengar nyaring sebagai sarana dalam budidaya. Mengenai volume ekspor sarang burung ke China, tiap tahun mengalami grafik yang meningkat.
Selain itu, atas permintaan para member luar negeri seperti dari Vietnam, Thailand, Kamboja dan Malaysia, saya juga menerbitkan buku budidaya walet dalam versi bahasa Inggris dengan judul – Swallow Breeding, Learning From Scratch.
Selama ini tidak sedikit peserta dari negeri tetangga mengikuti seminar walet yang saya selenggarakan di Indonesia. Semoga apa yang saya lakukan ini bermanfaat dan menjadi amal saleh.