5 Kekurangan Burung Walet
versi Duniawalet
Dibalik “kelebihan” burung walet, yaitu sarangnya yang berharga mahal, ada beberapa “kelemahan” pada burung kecil ini, yaitu :
1. Burung walet tidak bisa berdiri
Burung walet tidak bisa berdiri seperti halnya burung biasa. Ini disebabkan kaki walet yang lemah, sehingga tidak mampu menopang berat tubuhnya. Walet hanya bisa menempelkan tubuhnya dengan cara mencengkeram dinding papan, atau bebatuan atau balok dan pada bidang yang lain yang kasar. Dengan kukunya yang tajam burung walet akan menempel pada papan sirip yang terpasang di dalam gedung.
Jika kita lihat ada burung yang mirip walet bertengger dikawat listrik atau kabel telpon di sekitar toko toko, itu dipastikan bukanlah burung walet, melainkan burung seriti kembang ( hirunda javanica).
Burung itu sekilas terbang mirip walet dan bersifat koloni juga. Warna bulunya coklat kehitaman dengan dagu warna merah muda. Cara makannya juga menyambar serangga yang terbang di persawahan, perkebunan atau tempat sampah. Burung itu bersarang di teras toko toko dengan bahan sarang dari tanah. Tidak sedikit yang salah duga, terutama bagi mereka yang masih awam, menyangka seriti kembang adalah burung walet.
2. Burung walet tidak bisa mematuk.
Cara burung walet makan sehari hari yaitu dengan cara menyambar serangga terbang. Sering kita lihat walet beterbangan mencari makan di areal persawahan, perkebunan, rawa dan hutan. Mata walet yang kecil cukup tajam dalam menangkap objek serangga yang sedang terbang. Dengan sigapnya walet akan menyambar dengan kecepatan yang tinggi. Jika kita lihat sore hari, tidak sedikit walet yang terbang pulang ke kandangnya, sembari terbang rendah menyambar serangga di perjalanan.
Burung walet tidak bisa makan sambil mematuk-matuk seperti burung ocehan lainya. Saya telah melakukan beberapa eksperimen untuk merubah cara makan walet dari menyambar ke mematuk, namun selalu berujung kegagalan. Cara makan walet tidak bisa dirubah.
3. Burung walet akan mati jika dikurung.
Mungkin ada beberapa orang yang melakukan eksperimen untuk mengurung walet dalam sangkar yang terbuat dari jaring dengan luas ukuran misalnya 10 x 20 meter dengan tinggi 8 meter. Namun eksperimen ini selalu berujung kegagalan. Biarpun di tempat itu telah disediakan serangga yang terbang atau digunakan mesin yang seolah-olah serangga mati itu beterbangan, dengan maksud agar walet mudah menyambar makanan tersebut, namun dalam jangka waktu 1 sd 2 minggu, walet akan menemui ajalnya.
Mengapa hal ini terjadi ? Sebab burung walet sesuai sifat dan habitatnya harus hidup di ruang yang luas dan bebas terbang tinggi. Cara makan yang menyambar membutuhkan space yang luas. Karena itu burung walet akan kesulitan memenuhi kebutuhan makan sehari hari jika ruang tersebut terbatas atau dalam ruang yang terkurung.
Perlu juga diketahui, saat bercengkerama pada musim kawin, burung walet membutuhkan tempat yang tinggi untuk melayang layang sambil mencicit. Pada ruang yang pendek atau terkurung hal itu tidak bisa dilakukan. Sebab proses walet melayang berhubungan dengan grafitasi, agar tubuh walet ringan saat melayang di langit. Walet butuh kebebasan terbang. Maka walet akan cepat menemui ajalnya jika dipaksa hidup dalam tempat yang terkurung, karena sangat menyulitkan saat makan maupun proses reproduksi. Ditempat yang terkurung walet juga tidak bisa memilih jenis serangga alami yang disukainya. Burung walet tidak mau dipaksa menelan serangga mati meskipun seolah olah serangga itu terbang.
4. Walet tidak bersarang di pohon
Burung walet tidak pernah bikin sarang di pepohonan. Jika kita lihat burung yang mirip walet bikin sarang di balik pelepah daun pohon palem, itu dipastikan bukan burung walet melainkan sejenis burung seriti. Mengapa walet tidak memilih pohon atau dibalik pelepah daun untuk bikin sarang? Sebab burung walet akan mengindari adanya rembesan air yang dikawatirkan mengenai sarangnya. Sarang walet akan terlepas jika terkena air. Walet akan memilih tempat yang aman dari percikan atau rembesan air saat hujan. Maka sering kita lihat walet lebih memilih bersarang di bawah jembatan. Karena ditempat tersebut walet merasa aman, yaitu sarangnya berada ditempat kering. Jika di dalam gua, walet bersarang di dinding bebatuan atau langit langit gua yang kering, bukan bebatuan yang ada rembesan air.
5. Perlu ruang luas & terang untuk makan
Burung walet tidak bisa makan di ruang yang terbatas/ terkurung. Syarat keberhasilan walet menyambar serangga terbang yaitu ruang tersebut harus luas sehingga burung walet mudah manuver saat terbang menyambar. Ruang yang sempit atau terbatas, misalnya menaruh makanan serangga dalam gedung walet, pasti bikin walet sulit menangkap serangga tersebut. Karena ruang itu terbatas, walet akan hati –hati saat terbang menyambar serangga karena takut tubuhnya menabrak dinding gedung.
Selain itu walet memerlukan cahaya yang cukup untuk makan. Jika cahaya kurang, objek serangga yang terbang akan kabur ditangkap oleh mata walet yang kecil. Agar mata walet berhasil menangkap objek kecil dan bergerak, maka faktor cahaya yang terang sangatlah penting. Oleh karena itu, menyediakan serangga dalam gedung walet, dimana faktor cahaya tidak terlalu kuat, akan mubazir karena walet seringkali mengalami kegagalan menangkap objek serangga yang terbang tersebut.