Dalam membudidayakan burung walet, banyak cara yang bisa dilakukan. Yaitu menetaskan telur walet dengan induk lain. Sebagian orang melakukan penetasan telur-telur walet dengan alat mesin penetas, seperti halnya menetaskan telur ayam, telur itik, telur puyuh dll. Dalam buku ini saya berusaha menjelaskan dengan detail macam & cara penetasan telur walet. Cara ini lazim disebut teknik putar telur. Teknik menetaskan telur walet dapat dilakukan dengan 4 cara.
Pertama : yaitu menetaskan telur walet dengan bantuan induk burung seriti. Kedua, menetaskan telur walet dengan bantuan induk seriti kembang. Ketiga, menetaskan telur walet dengan alat mesin tetas. Keempat, menetaskan telur walet dengan induk walet.
Penetasan telur walet dengan induk seriti dilakukan dengan tujuan menghadirkan koloni walet di sebuah rumah atau gedung. Syarat utama usaha ini adalah harus sudah ada koloni burung seriti yang bersarang di gedung. Diharapkan kelak, koloni walet akan berkembang dan menghuni gedung itu. Umumnya putar telur dilakukan karena populasi walet masih sedikit, atau hanya terdapat populasi seriti. Namun sebagian orang, meskipun populasi waletnya sudah lumayan banyak, dan populasi seriti di gedung itu juga banyak, maka induk seriti dimanfaatkan untuk menetaskan telur-telur walet. Tujuannya agar populasi waletnya tambah berlipat.
Dalam buku ini saya jelaskan secara detail agar upaya putar telur yang dilakukan berhasil. Sebab tidak sedikit orang yang gagal, meski bertahun-tahun dilakukan upaya putar telur, tetapi walet yang menetas-setelah bisa terbang, kabur ke gedung lain. Putar telur dilakukan di daerah yang populasi seritinya sangat besar, seperti di Jawa, Bali, Lombok, Sulawesi, dll.
Teknik putar telur dengan induk seriti kembang, memang masih sedikit yang mempraktekkan. Seriti kembang adalah burung liar yang bisa dijinakkan dan dikurung dalam sebuah gedung serta disuplay makanan sampai burung tersebut bertelur. Setelah bertelur, telur seriti kembang diganti telur walet. Maka kelak menetaslah piyik-piyik walet yang kemudian akan diasuh oleh induk seriti kembang. Budidaya burung seriti kembang belum memasyarakat. Saya menemukan teknik ini th 1999. Sudah saya sosialisasikan melalui media cetak & elektronik. Juga sudah saya kenalkan ke berbagai kota melalui seminar, seperti di Jakarta, Surabaya, Malang, Lampung, Bali. Saya juga sudah tulis dalam buku dengan judul “ Memanggil & Mengasuh Walet dengan Sriti Kembang”. Untuk teknik penetasan dengan mesin tetas dan induk walet, silahkan membaca buku ini.